Home > film, keluarga > CODA

CODA

Ruby, tokoh utama dalam film ini, adalah seorang gadis remaja dari sebuah keluarga Tuli (tunarungu). Ayah, ibu, dan kakak laki-laki Ruby Tuli. CODA sendiri merupakan singkatan dari “child of deaf adults”. Mereka sekeluarga berkomunikasi dengan menggunakan American Sign Language (ASL). Meski lahir dalam keluarga Tuli, Ruby memiliki bakat menyanyi. Frank dan Leo – ayah dan kakak Ruby – bekerja sebagai nelayan.

Kehidupan nelayan yang memang keras, mendapat tantangan ekstra ketika Frank dan Leo mencoba mengorganisir koperasi untuk nelayan. Demi terwujudnya koperasi tersebut diperlukan lebih banyak lagi komunikasi, yang selama ini memang banyak dijembatani oleh Ruby sebagai penerjemah. Di sisi lain, Ruby mendapat kesempatan untuk melakukan audisi masuk sekolah musik dan memerlukan waktu ekstra untuk berlatih.

Film ini dengan indah mengupas kehidupan kaum Tuli dengan dinamika dan tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak detil disajikan secara visual untuk menggambarkan itu. Sebagai contoh, sebagai pengganti bunyi yang keras dari alarm/weker untuk membangunkan orang dari tidur digunakan lampu yang terang berkedip-kedip; selain itu dalam keseharian rumah Ruby relatif sunyi karena tidak ada orang bercakap-cakap dengan suara.

Adegan saat keluarga Ruby menghadiri konser dengan Ruby sebagai salah satu penampilnya dikemas sangat manis. Frank, Jackie (ibu Ruby), dan Leo mengamati ekspresi wajah para penonton yang lain untuk mengetahui seberapa bagus penampilan Ruby. Saat seluruh hadirin berdiri dan bertepuk tangan, mereka ikut berdiri bertepuk tangan menggunakan ASL. Yang bagi saya menarik, sebagian adegan konser disajikan tanpa suara.

Bagian mengesankan lain dari film ini adalah ketika Ruby mengikuti audisi. Ruby menyanyikan lagu audisi sambil menyampaikan isi lagunya dalam ASL agar keluarganya dapat menangkap makna lagu yang dinyanyikannya.

Dengan didukung aktor Tuli (pemeran Frank, Jackie, dan Leo adalah aktor Tuli), menurut saya film ini berhasil mengajak para penontonnya mengenal lebih jauh kaum Tuli beserta dinamika kehidupannya.

I’ve looked at life from both sides now
From win and lose and still somehow
It’s life’s illusions I recall
I really don’t know life at all

I’ve looked at life from both sides now
From up and down and still somehow
It’s life’s illusions I recall
I really don’t know life at all

(kutipan lirik lagu “Both Sides, Now” yang dinyanyikan Ruby dalam audisinya)

Catatan:
Saya memilih menggunakan istilah Tuli dan bukan tunarungu dengan pertimbangan penjelasan dalam artikel Wikipedia ini.

Sumber gambar

Advertisement
Categories: film, keluarga Tags: , , ,
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: