Archive
Kisah Sepeda Motor
Kemarin odometer sepeda motor yang saya gunakan hampir balik ke angka awal 000000 (malamnya akhirnya tembus sih).
Saya tidak tahu seberapa banyak atau sering hal ini terjadi pada sepeda motor yang digunakan orang lain. Tapi bagi saya, ini baru pertama kalinya.
Sepeda motor itu buatan/rakitan tahun 1993. Mulai saya gunakan ketika menjelang kuliah tahun 1997 (jadi ketahuan kalo sudah tua ya, hehehe). Ayah saya membelinya dari pemilik pertamanya, mantan Ketua RT tempat dulu kami tinggal. Jadi, andaikan sepeda motor itu anak yang lahir tahun 1993, sekarang mungkin ia sudah lulus kuliah.
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, setiap kali saya membawanya untuk service rutin saya mendapati sepeda motor itu kendaraan tertua di bengkel service.
Banyak peristiwa yang saya alami bersama sepeda motor itu. Perjalanan kos-kampus, perjalanan Solo-Yogya berulang kali dilakoni bersamanya. Bertahun-tahun membonceng pacar (yang lalu jadi istri), yang kemudian juga memboncengkan anak, semua bersama sepeda motor itu. Perjuangan saya mencari rejeki, juga banyak dibantu oleh sepeda motor itu, bahkan hingga saat ini.
Sepeda motor itu adalah salah satu modal awal penting dari orang tua saya untuk membantu saya menjalani hidup dewasa saya.
Semoga ia tetap setia menemani saya dalam tahun-tahun mendatang.
Membonceng sepeda motor sambil belajar

Waktu belajar kurang ya Dik?