Archive

Posts Tagged ‘homo erectus’

Museum Sangiran

Baru sekali kemarin itu saya berkunjung ke Museum Sangiran. Dan saya terkesan.

Sejauh pengalaman saya mengunjungi museum di Indonesia (yang belum bisa dibilang banyak), Museum Sangiran adalah salah satu yang terbaik. Koleksi dan informasi yang ditampilkan banyak dan ditampilkan secara cukup menarik, terawat cukup baik (masih relatif baru juga sih), dan biaya masuk (amat) murah (lima ribu rupiah per orang).

Saya juga baru mengerti jika ternyata Museum Sangiran terdiri dari lima museum klaster yang letaknya saling terpisah cukup jauh. Museum-museum klaster – setidaknya empat di antaranya – terletak cukup terpencil di tengah desa, dan dicapai dengan melalui jalan desa yang sebagiannya hanya pas untuk dilalui satu mobil. Meski demikian, bangunan museum bagus dan berAC. Jarak antar museum terpisah sekitar 3-10 km. Petunjuk jalan menuju tiap lokasi klaster tersedia cukup jelas, baik arah maupun jaraknya.

Lima klaster itu adalah:

1. Museum Klaster Krikilan
Ini adalah yang terbesar di antara lima klaster. Menurut saya, Klaster Krikilan ini semacam “rangkuman” dari klaster-klaster lainnya. Biasanya orang berkunjung hanya ke Klaster Krikilan, dan menurut saya itu keputusan yang kurang tepat 🙂

2. Museum Klaster Bukuran
Museum Klaster Bukuran menyajikan informasi yang cukup mendetail tentang sosok Homo Erectus dan tentang asal muasal kehidupan. Desain interiornya modern.

3. Museum Klaster Manyarejo

Museum Klaster Manyarejo menyajikan informasi tentang proses ekskavasi fosil dan peran masyarakat Sangiran dalam proses ekskavasi. Ditunjukkan pula peran ilmu paleontologi, arkeologi, dan geologi di dalamnya. Di sini ada display lokasi ekskavasi tempat fosil ditemukan. Dari lokasi parkir kendaraan, untuk mencapai lokasi museum, kita harus menaiki sejumlah undak-undakan. Siapkan stamina 🙂

4. Museum Klaster Ngebung
Museum Klaster Ngebung menyajikan informasi tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam penemuan, penelitian, dan diskusi (juga debat) soal fosil-fosil yang banyak ditemukan di Sangiran. Ada banyak tokoh dari luar Indonesia, namun banyak pula tokoh Indonesia.

5. Museum Klaster Dayu

Museum Klaster Dayu menyajikan secara nyata lapisan-lapisan tanah Sangiran. Kompleks Museum Klaster Dayu dirancang menurun, membawa pengunjung menyusuri lapisan-lapisan tanah, dengan banyak informasi ditampilkan pada tiap bagiannya. Di dalam bangunan museum ditampilkan informasi tentang budaya manusia purba. Sama seperti di Museum Klaster Manyarejo, pengunjung perlu memiliki stamina yang cukup untuk menyusuri seluruh bagian museum.

Secara umum, kelima klaster mengandung informasi yang padat, sehingga idealnya pengunjung punya waktu yang cukup untuk menyerap dan mencerna semua informasi yang tersedia. Informasi ditampilkan dalam banyak ragam cara yang menarik: diorama, replika, grafik, teks, media interaktif seperti permainan komputer dan juga video/film.

Menurut saya ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan agar Museum Sangiran menjadi lebih baik lagi, di antaranya:

  • Pencahayaan dalam ruang perlu dibuat lebih terang, agar seluruh display tampak jelas. Dalam kunjungan saya kemarin, ruangan minim cahaya, dengan tiap display diberi lampu spot yang menerangi display secara kurang merata, menyulitkan pembacaan pada bagian-bagian tertentu.
  • Display informasi sebagian besar masih berupa teks, termasuk yang dalam bentuk media interaktif. Ini membuat pengunjung harus banyak sekali membaca. Seandainya sebagian informasi ditampilkan dalam bentuk selain teks, informasi mungkin akan lebih mudah ditangkap oleh pengunjung. Selain itu, tampilan museum bisa jadi lebih menarik, karena tidak melulu dihiasi oleh teks.
  • Akan baik seandainya pengelola menyediakan buku-buku yang berisikan informasi yang disajikan di museum. Tidak harus gratis. Dengan penyajian yang menarik, buku-buku tersebut dapat menjadi media informasi tambahan bagi pengunjung, selain dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pengelola museum.

Meski demikian, saya merasa senang dan puas dapat mengunjungi Museum Sangiran.

Museum Sangiran buka setiap hari kecuali hari Senin.