Archive
Gatal
Beberapa hari ini saya kena penyakit gatal, kena gigitan serangga. Gatal adalah jenis sakit yang amat menyebalkan. Pengennya digaruk karena akan terasa nikmat, tapi saya juga tahu jika digaruk bakal membuat kulit yang gatal semakin parah kondisinya, salah-salah malah makin melebar area gatalnya. Saya mesti kuat menahan diri agar tidak menuruti hasrat kenikmatan sesaat untuk menggaruk.
===
Tidak jarang kita menghadapi situasi yang membuat kita “gatal”. Di saat berkendara nyaman di jalan, mendadak dipepet kendaraan lain, muncul rasa “gatal” untuk balas memepet. Ketika di medsos ada yang merendahkan nilai-nilai yang kita anggap baik dan mulia, muncul rasa “gatal” untuk membalas. Dan mungkin ada berjuta situasi lain lagi yang membuat hati terasa “gatal” dan menguatkan niat untuk segera “menggaruk”.
Segera balik membalas jelas menjanjikan rasa nyaman instan, rasa lega, rasa menang, rasa puas. Namun apakah itu membuat situasi lebih baik? Bagaimana jika orang yang kita balas pepet di jalan tambah naik emosinya dan kemudian semuanya berakhir dengan tabrakan di jalan? Masih merasa puas? Bagaimana jika balasan kita di medsos berbuah kericuhan besar? Masih merasa menang?
Tidak setiap rasa gatal mesti ditanggapi dengan garukan. Ada kalanya menguatkan hati menahan rasa gatal sambil mencari cara lain untuk mengurai persoalan membuahkan kondisi yang lebih baik, meski mungkin tidak diperoleh seketika.
===
Ada waktu di mana rasa gatal seolah tak tertahankan, dan jari jemari sudah mulai bergerak untuk mulai menggaruk. Niat menahan diri mesti diperkuat. Kini, rasa gatal akibat gigitan serangga itu sudah mereda, setelah rutin dioles salep selama beberapa hari. Perbaikan jelas tampak, walau terasa lambat.
AARRRRGGGHHHH.. GATAL..