Proyek Logo
Proyek Logo
Beberapa hari lalu, mendadak anak lanang punya ide untuk bikin logo tim sepakbola. Ceritanya ia bersama beberapa teman sekelasnya (mereka bertujuh) sering main bola bersama tiap jam istirahat dan tiap selesai jam sekolah. Logo yang mau dia buat untuk “tim” ini.
Maka mulailah dia bikin corat coret logo di atas kertas. Tidak butuh waktu lama, sudah ada beberapa ide logo yang tertuang di kertas itu.

Saya sudah membayangkan, untuk menuangkannya ke bentuk digital akan jadi tantangan tersendiri. Tapi ya nggak apa-apa. Menurut saya ini ide yang menarik. Bahwa untuk mewujudkannya perlu usaha akan jadi proses belajar tersendiri untuk dia.
Di sekolah ia belajar menggambar sederhana menggunakan aplikasi Paint. Saya menyarankan ia menggunakan Paint.NET yang sedikit lebih banyak fiturnya. Saya tambahkan beberapa plugin yang saya rasa akan bisa dia gunakan. Aplikasi gambar vektor rasanya akan terlalu sulit bagi dia.
Dengan sedikit mengeluh karena ternyata sulit mewujudkan ide dari atas kertas ke bentuk digital, akhirnya gambar digitalnya jadi walau tak bisa sama persis dengan ide awalnya. Saya sedikit membantu merapikan.

Tahap berikutnya adalah soal mau diwujudkan jadi bentuk apa logo ini. Ia ingin dibikin jadi kaos, bahkan ia bersedia menggunakan uang tabungannya untuk membiayai pembuatan kaos itu. Saya dan istri mengusulkan dibikin jadi gantungan kunci dulu saja, boleh dibiayai uang tabungannya. Akhirnya kami sepakat pergi ke beberapa kios cetak digital untuk survei biaya cetak.
Dari hasil kunjungan ke beberapa kios cetak digital itu, muncul kesepakatan untuk membuat gantungan kunci dulu sejumlah 8 buah (untuk mereka bertujuh plus satu guru wali kelasnya) dengan dibiayai dari uang tabungan dia, ditambah satu kaos untuk dia pakai sendiri. Bila nanti temannya ada yang tertarik untuk bikin kaos juga, boleh pesan.
Setelah ada keputusan tersebut, gambar digital dibawa ke kios cetak. Saya duga Mas Operator di sana “tepok jidat” melihat kualitas gambar yang ada (ia maklum setelah tahu yang bikin anak-anak). Ia berinisiatif sedikit merapikan gambarnya (terimakasih Mas Andri!) sebelum gambar dinyatakan siap cetak. Ukuran dan warna kaos dipilih, lalu pesanan dibayar.

Esoknya kami mengambil gantungan kunci dan kaos hasilnya. Tidak mengecewakan 🙂
Kami berharap anak lanang belajar sesuatu dari keseluruhan proses ini. Kami masih menanti apa respon teman-temannya atas gantungan kunci yang dibuatnya.

